Rabu, 01 Februari 2017

SEMESTER II (GENAP)

Analisis Topik Proyek


A.Manageble Topic (Topik terjangkau)
Salah satu saran yang sangat simpatik adalah “jangan sekali-kali melakukan apapun yang ada di luar jangkauan kemampuan diri sendiri”
Dengan demikian, hal-hal di bawah ini perlu diperhatikan:
a. Apakah latar belakang pengetahuan, kecakapan, dna kemampuan diri sendiri, sudah cukup untuk memecahkan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan topic yang akan dikerjakan? b. Apakah waktu, dana telah dipikirkan dengan masak dan mencukupi?
c. Apakah topic tersebut dapat memperoleh konsultan/pembimbing dengan mudah?
d. Apakah tidak ada hambatan-hambatan dari pihak-pihak lain, berkenaan dengan topic tersebut? Suatu penelitian tidak akan berhasil dengan memuaskan bilamana mahasiswa tidak mempunyai bekal pengetahuan juga kecakapan tentang cara-cara mencari dan mengolah data yang telah terkumpul.
B.Obtainable Data (Data mudah diperoleh)
Setiap penelitian memiliki topic atau pokok masalah tertentu.Tiga kriteria yang perlu dipenuhi untuk mengangkat suatu topik menjadi suatu masalah penelitian yaitu manageable topic, significant topic, dan interesting topic. Suatu masalah memenuhi kriteria manageable topic apabila :
1.     Masalah atau topik itu dikuasai oleh peneliti. Peneliti memiliki latar belakang pengetahuan atau kecakapan yang cukup untuk memecahkan masalah itu.
2.      Untuk memecahkan masalah itu ada waktu dan biaya yang cukup.
3.      Ada konsultan untuk memecahkan masalah itu.
4.      Ada pihak yang dapat diajak bekerjasama untuk meneliti masalah itu.(Dani, 2013)

C. Significancy of Topic (Penting untuk dikerjakan)
Suatu penelitian ilmiah tentu berawal dari pemilihan topik yang akan diteliti. Dalam bidang sejarah, topik penelitian harus memenuhi beberapa persyaratan.
a) Topik itu harus menarik (interesting topic), dalam arti menarik sebagai obyek penelitian. Dalam hal ini termasuk adanya keunikan (uniquenesstopic).
b) Substansi masalah dalam topik harus memiliki arti penting (significant topic), baik bagi ilmu pengetahuan maupun bagi kegunaan tertentu.
c) Masalah yang tercakup dalam topik memungkinkan untuk diteliti (manageable topic). Persyaratan ini berkaitan dengan sumber, yaitu sumber-sumbernya dapat diperoleh.
Meskipun topik sangat menarik dan memiliki arti penting, namun bila sumber-sumbernya, khususnya sumber utama tidak diperoleh, masalah dalam topik tidak akan dapat diteliti. Oleh karena itu calon peneliti harus memiliki wawasan luas mengenai sumber, khususnya sumber tertulis.
D. Interested Topic (menarik untuk diteliti)
Masalah adalah kata yang sering kita dengar dikehidupan sehari-hari, tak ada seorangpun yang tak luput dari masalah baik masalah yang sifatnya ringan ataupun masalah yang sifatnya berat. Masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik
1.Apakah topik tersebut secara  pribadi menarik minat dan semangat peneliti
2.Apakah topik tersebut dapat menimbulkan rasa ingin tahu (curiousity) secara ilmiah
3.Apakah menarik untuk dapat  mengarahkan pada kebenaran ilmiah
MERUMUSKAN JUDUL PENELITIAN
Kalimat pernyataan yang dapat menggambarkan materi, permasalahan, objek dan metoda penelitian serta maksud dan  tujuannya .
Kalimat pernyataan yang terdiri dari kata-kata yang jelas (tidak kabur), singkat (tidak bertele-tele), deskriptif atau runtut, dengan pernyataan yang tidak terlalu puitis atau bombastis .

       I.            Pengertian Analisis dan Perencanaan

Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setap kegiatan organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan prosesproses perencanaan. Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan.

Perencanaanmerupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam menghadapi lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan). Pokok pembahasan pada makalah ini berfokus pada elemen-elemen tertentu dari proses perencanaan dan proses yang sangat berhubungan terhadap penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan. Kemudian memperkenalkan konsep perencanaan dan menyajikan sejumlah pendekatan untuk mengefektifkan perencanaan dari berbagai jenis.

Analisis adalah penguraian pokok atau berbagai bagian dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Proyek adalah serangkaian aktifitas temporer dalam usaha melakukan dan mencapai tujuan unik.

     II.            Tahapan Analisis Proyek

Suatu rangkaian kegiatan yang menggunakan sejumlah sumber daya untuk memperoleh suau manfaat (benefit).Kegiatan ini tentunya memerlukan biaya (cost), yang diharapkan dapat memberikan suatu hasil (return) dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian diperlukan suatu perencanaan dan pelaksanaan, yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.

Sebelum dilakukan suatu analisis proyek, perlu diidentifikasikan hal-hal berikut:
a.       Ruang lingkup kegiatan proyek, yakni pada bidang-bidang apa saja proyek akan beroperasi (mission statement of business).
b.      Cara kegiatan proyek dilakukan, yakni apakah proyek akan ditangani sendiri, atau ditangani juga oleh (beberapa) pihak lain?
c.       Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan keberhasilan seluruh proyek, yakni mengidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan proyek.
d.      Sarana yang diperlukan oleh proyek, menyangkut bukan hanya kebutuhan seperti material, tenaga kerja, dan sebagainya, tetapi juga fasilitas-fasilitas pendukung seperti jalan raya, transportasi, dan sebagainya.
e.       Hasil kegiatan proyek tersebut serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh hasil tersebut.
f.       Akibat-akibat yang bermanfaat ataupun yang tidak dari adanya proyek tersebut.
g.      Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek, beserta jadwal masing-masing kegiatan tersebut.

2Tahapan Melakukan Analisis Proyek
Adapun tahapan dalam menganalisis kelayakan proyek yaitu :
·        Identifikasi, sponsor proyek melihat adanya kesempatan investasi yang menguntungkan. Pengamatan terhadap lingkungan untuk memperkirakan kesempatan dan ancaman usaha
·        Perumusan, tahap menerjemahkan kesempatan investasi kedalam suatu rencana proyek yang konkret, dengan faktor-faktor yang penting dijelaskan secara garis besar
·        Penilaian, melakukan analisa dan menilai aspek pasar, teknik, keuangan, dan perekonomian
·        Pemilihan, melakukan pemilihan dengan mengingat segala keterbatasan dan tujuan yang akan dicapai
·        Implementasi, menyelesaikan proyek tersebut dengan tetap berpegang pada anggaran.

3.     Jenis Evaluasi Kelayakan Proyek
Untuk meminimalkan biaya dan efektifitas kegiatan, evaluasi kelayakan proyek dilakukan dalam dua tahap :
a)     Evaluasi Pendahuluan (Preliminary study atau Pre-evaluation study). Tujuan Evaluasi Pendahuluan adalah untuk mengetahui faktor-faktor pengambat kritis (critical factors) yang dapat menghambat jalannya operasi bisnis proyek yang akan dibangun. Kemungkinan keputusan dari tahap ini adalah pembatalan rencana investasi, revisi rencana investasi, atau meneruskan evaluasi rencana investasi proyek ke tahap berikutnya, yakni studi kelayakan proyek.
b)    Evaluasi Kelayakan Proyek (Project Feasibility Study). Fokus utama studi kelayakan proyek paling sedikit terpusat pada empat aspek (1) aspek pasar dan pemasaran terhadap barang atau jasa yang akan dihasilkan proyek; (2) aspek produksi, teknis dan teknologis; (3) aspek manajemen dan sumberdaya manusia; dan (4) aspek keuangan dan ekonomi.
4.     Aspek-aspek Evaluasi Kelayakan Proyek (Studi Kelayakan)
Analisas terhadap suatu proyek menyertai sejumlah tahapan kegiatan. Dalam hal ini, berbagai unsur dipersiapkan dan diuji untuk mencapai suatu keputusan. Oleh karena itu persiapan suatu proyek (project preparation) dapat dilihat sebagai suatu rangkaian yang akhirnya harus ditunjang dengan sejumlah penelaahan (studi) dan dokumen-dokumen untuk memungkinkan pengambilan keputusan (decision).
Maksud serta tujuan analisis/evaluasi project adalah untuk melakukan perhitungan perhitungan (forecasting) agar pilihan kita tepat dalam rangka usaha kita untuk melakukan suatu investasi modal, sebab apabila perhitungan kita salah, berarti akan gagal usaha kita untuk memperbaiki tingkat hidup, ini berati pula pengorbanan/penghamburan terhadap sumber/faktor produksi yang memang sudah terbatas ketersediaannya (langka). Oleh karena itulah, sebelum kita mengambil keputusan (decision) untuk melakukan investasi terhadap suatu proyek, perlu dilakukan persiapan-persiapan yang matang, perlu dilakukan perhitungan-perhitungan percobaan, kemudian mengevaluasinya untuk menentikan hasil dari berbagai alternative, dengan cara membandingkan aliran biaya (cost) dengan  kemanfaatan (benefits) yang diharapkan dari masing-masing alternative untuk sekarang (atpresent)dan kemudian hari (in the future).
Dua kriteria prinsip yang termasuk dalam katagori teknis adalah efektivitas dan ketercukupan (adequacy). Efektif berarti proyek dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Tapi, seringkali ketercapaian tujuan tidak selalu dapat dilacak hanya karena keberadaan proyek tersebut, sering banyak faktor yang lain ikut mempengaruhi. Dalam hal ketercukupan: proyek mungkin tidak dapat mencukupi hal-hal yangmenjadi tujuan atau tidak cukup mengatasi permasalahan.
5.     Aspek manajemen kelayakan proyek
Aspek manajemen merupakan aspek yang cukup penting untuk dianalisis dalam Studi Kelayakan proyek. Hal ini dikarenakan walaupun suatu proyek sudah dikatakan layak untuk dilaksanakan jika tidak didukung oleh manajemen dan organisasi yang baik, tidak mustahil jika usaha tersebut akan mengalami kegagalan. Tujuan perusahaan akan mudah tercapai apabila kaidah-kaidah dalam proses manajemen dipenuhi dengan baik.
Menentukan manajemen baik dalam konstruksi proyek maupun saat operasional rutin proyek: pihak perencana, pelaksana manajerial, koordinasi dan pengawasan, bentuk badan usaha, struktur-organisasi. Urutan-urutannya:
A.    Pembangunan Proyek:
ØPerencanaan kegiatan, waktu, SDM, keuangan dan produk.
ØPengorganisasian, termasuk struktur, bentuk dan prestasi organisasi.
ØPengarahan dan motivasi, termasuk kepemimpinan.
ØPengendalian, termasuk penentuan sistem pengendalian yang efektif.
B.     Operasionalisasi Proyek
ØPerencanaan kegiatan, waktu, SDM, keuangan dan produk.
ØPengorganisasian, termasuk struktur, bentuk dan prestasi organisasi.
ØPengarahan dan motivasi, termasuk kepemimpinan.
ØPengendalian, termasuk penentuan sistem pengendalian yang efektif.
Analisa aspek manajemen:
a.       Analisa jabatan: menentukan deskripsi dan spesifikasi jabatan
b.      Analisa beban kerja dan angkatan kerja: menentukan kebutuhan akan jumlah tenaga kerja

c.       Analisa struktur organisasi: menentukan kedalaman, dasar pengelompokan kegiatan dan hubungan antar departemen.

Senin, 07 November 2016

Pengertian Pendelegasian Wewenang dan Tangung jawab

Seorang manajer atau seorang pimpinan perusahaan sebagai mansuia mempunyai waktu, kemampuan dan perhatian yang sangat terbatas maka tidaklah mungkin seorang pimpinan itu dapat melaskanakan tugasnya sendiri, sungguhpun pimpinan itu harus bertanggung jawab akan  pelaksanaan tugasnya dengan sebaik mungkin. Dengan demikian, menurut (James, A.F.Stoner, 1996) jika seorang manajer mendelegasikan tugasnya kepada bawahan maka ia harus mendelegasikan kekuasaannya yang artinya jika  seorang diserahi tugas untuk melaskanakan suatu  tugas tertentu, ia mbertanggungjawab dalam melaksanakan tugas tersebut. 

Uraian Tugas :

-  Tentukan dulu sasaran
-  Tentukan tanggung jawab dan otoritas
-  Berikan motivasi pada bawahan
-  Haruskah  bawahan merampungkan pekerjaan.
-  Beritakan latihan
-  Lakukan pengendalian

Uraian tanggung jawab
-  Tugas, adalah suatu kewajiban dalam pekerjaan yang telah ditentukan dalam organisasi, untuk melaksanakan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam bidang masing-masing jabatan.
-  Kekuasan, adalah suatu pekerjaan yang telah diberikan wewenang (tugas), penyerahan dari tugas-tugas yang dipecaya, seorang  memperoleh kekuasaan secara formal. Misalnya karena adanya surat keputusan dari pimpinan perusahaan  yang berwenang.
-  Tanggung jawab adalah sutau pekerjaan yang dilakukan organisasi suatu perusahan yang diperoleh dari atasan terhadap tanggung jawab pekerjaan ataupun kepercayaan yang diberikan. 

Definisi TANGGUNG JAWAB

- Ialah keharusan untuk melakukan semua kewajiban/tugas-tugas yang dibebankan kepadanya sebagai akibat dari wewenang yang diterima atau dimilikinya.
-  Tanggung jawab tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain. Wewenang diterima maka tanggung jawab harus juga diterima dengan sebaik-baiknya. Inilah sebabnya top manager yang menjadi penangung jawab terakhir mengenai maju/mundurnya suatu perusahaan.

Arti Pentingnya Pendelegasian Wewenang

-  Pendelegasian wewenang merupakan dinamika organisasi, karena dengan pendelegasian wewenang ini para bawahan mempunyai wewenang, sehingga mereka dapat mengerjakan sebagian pekerjaan delegator (pimpinan).
-  Pendelegasian wewenang merupakan proses yang bertahap dan yang menciptakan pembagian kerja, hubungan kerja, dan adanya kerja sama dalam suatu organisasi/perusahaan.

- Pendelegasian wewenang dapat memperluas ruang gerak dan dan waktu seorang manajer.
-  Pendelegasian wewenang, manajer tetap bertanggung jawab terhadap tercapainya tujuan perusahaan.
-  Pendelegasian wewenang menjadi ikatan formal dalam suatu organisasi.


Tanggungjawab sebagai seorang pelajar/siswa

Setiap siswa harus menanamkan rasa tanggung jawab pada diri masing-masing.  

Tanggung jawab siswa sebagai pelajar adalah : 
-       belajar dengan baik
-       mengerjakan tugas sekolah yang sudah diberikan kepadanya
-       disiplin dalam menjalani tata tertib sekolah.  
Artinya setiap siswa wajib dan mutlak melaksanakan tanggung jawab tersebut tanpa terkecuali.  
Tetapi kenyataannya banyak siswa yang merasa terbebani dengan kewajiban mereka sebagai pelajar.  siswa berangkat ke sekolah tidak lagi untuk tujuan belajar, akan tetapi dijadikan sebagai ajang untuk ketemu, kumpul dengan teman-teman, ngobrol dan lain sebagainya.  sementara tugas sejatinya untuk belajar dan menimba ilmu sudah bukan lagi menjadi pokok.  tapi ini realita dan potret siswa masa kini.  selalu menginginkan sesuatu tanpa bersusah payah.  menyerah sebelum berjuang, kalah sebelum bertanding.

Selasa, 25 Oktober 2016

Kepemimpinan Dalam Kerja Proyek

a. Pembagian peran kepemimpinan
Peran pemimpin dalam tim kerja sangatlah penting karena pemimpinlah yang akan mengatur semua jalannya fungsi tim kerja tersebut. Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin.
Dilain hal, pengambilan keputusan dalam tinjauan perilaku mencerminkan karakter bagi seorang pemimpin. Oleh sebab itu, untuk mengetahui baik tidaknya keputusan yang diambil bukan hanya dinila dari konsekwensi yang ditimbulkannya. Melainkan melalui berbagai pertimbangan dalam prosesnya. Kegiatan pengambilan keputusan merupakan salah satu bentuk kepemimpinan, sehingga:
  1. Teori keputusan meupakan metodologi untuk menstrukturkan dan menganalisis situasi yang tidak pasti atau berisiko, dalam konteks ini keputusan lebih bersifat perspektif daripada deskriptif
  2. Pengambilan keputusan adalah proses mental dimana seorang manajer memperoleh dan menggunakan data dengan menanyakan hal lainnya, menggeser jawaban untuk menemukan informasi yang relevan dan menganalisis data; manajer, secara individual dan dalam tim, mengatur dan mengawasi informasi terutama informasi bisnisnya
  3. Pengambilan keputusan adalah proses memlih di antara alternatif-alternatif tindakan untuk mengatasi masalah. (Ihsan, 209).
b. Keterbukaan dan saling percaya
Di dalam sebuah tim, tempat adanya sekelompok orang yang bekerja, tentunya mempunyai banyak perbedaan. Perbedaan tersebut wajar saja, karena manusia memang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Namun, perbedaan tersebut jangan sampai menghalangi upaya untuk mengembangkan kelompok/tim.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip bekerja dalam satu tim dan saling terbuka, saling percaya satu sama lain, setidaknya perbedaan yang ada tidak berkembang menjadi suatu konflik. Namun, diharapkan menjadi kelebihan yang dapat membantu suatu kelompok atau tim dalam melakukan kegiatannya sesuai dengan tujuan yang diharapkan. (tugassekolah, 2016)
c. Komunikasi
Secara sederhana komunikasi adalah suatu proses penyampaikan informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak yang lain. Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya ataupun dimengerti/dipahami olehnya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.
Jadi berdasarkan pengertian dan tujuan komunikasi, mustahil sebuah tim akan mendapatkan kemengan/keberhasilan atau mencapai tujuan bersama jikalau tidak terjalin komunikasi yang baik serta dimengerti satu dengan yang lainnya. Karena komunikasi bukan lagi menjadi pilihan, tetapi sudah menjadi kebutuhan. Tanpa komunikasi yang baik, maka sebuah tim akan mudah berprasangka dan terpancing dalam permusuhan dan hancur. Namun dengan komunikasi yang baik maka sebuah tim akan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan.

Selasa, 18 Oktober 2016

PENGEMBANGAN IDE PROYEK

               1.   Identifikasi Permasalahan dan Kebutuhan :


Mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan :
Informasi yang akurat, dapat diandalkan dan mencukupi sangat dibutuhkan supaya:
·         Perencanaan dapat berjalan efektif dan efisien;
·   Waspada terhadap semua faktor dan kejadian yang dapat mempengaruhi proyek, misalnya konteks lokasi proyek;
·         Memahami penyebab masalah atau isu yang berkembang;
·     Mengetahui apa yang sudah dikerjakan orang lain, guna menghindari duplikasi dan melihat peluang kerjasama yang dibutuhkan;
·         Menjelaskan langkah yang paling sesuai untuk menanggapi kebutuhan atau mengatasi permasalahan;
·         Membenarkan masukan dan penggunaan sumberdaya.


2. Formulasi Proyek :
Menurut Bintoro Tjokroaminoto, perencanaan ialah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistimatis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.
Tujuan Perencanaan :
1.  Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan perencanaan
2.  Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan
3.  Mengetahaui struktur organisasinya
4.  Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan
5.  Memimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif
6.  Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan
7.  Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan
8.  Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
9.  Mengarahkan pada pencapaian tujuan
10. Menghemat biaya, tenaga dan waktu.


3.   Mind Mapping :
Pemetaan Pikiran (bahasa Inggris Mind Mapping) adalah yaitu suatu metode untuk memaksimalkan potensi pikiran manusia dengan menggunakan otak kanan dan otak kirinya secara simultan. Metode ini diperkenalkan oleh Tony Buzan pada tahun 1974, seorang ahli pengembangan potensi manusia dari Inggris.
Upaya Tony Buzan sebenarnya muncul dari pengamatannya dalam bidang perkembangan teknologi komputer pada tahun 1971. Tony Buzan berpikir, “kenapa komputer perlu manual pemakaian ribuan lembar untuk dapat beroperasi?” tetapi “Kenapa manusia sebagai makhluk berpikir bisa jauh lebih hebat. Tanpa manual manusia bisa melakukan rekayasa dan tindakan yang dahsyat, misalnya mengubah dunia?”. Perbedaan kemampuan antara komputer dan manusia itu Tony Buzan kemudian mengeksplorasi daya pikir manusia dengan merekayasa model pengembangan potensi manusia yang disebutnya Pemetaan Pikiran.
Pemetaan Pikiran saat ini sudah dikenal luas di berbagai bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM). Penerapannya mencakup manajemen organisasi, penulisan, pembelajaran, pengembangan diri, dll. Namun, yang paling potensial adalah dalam bidang pengembangan diri. 'Pemetaan pikiran' dibuat dengan menggunakan tiga pensil/bolpoin berbeda warna(minimal) dan akar pemetaan pikiran harus memiliki 3 cabang(minimal) yang mengandung kata kunci yang singkat.
Beberapa manfaat metode pencatatan menggunakan Mind mapping, antara lain:
·         Tema utama terdefinisi secara sangat jelas karena dinyatakan di tengah.
·         Level keutamaan informasi teridentifikasi secara lebih baik. Informasi yang memiliki kadar kepentingan lebih diletakkan dengan tema utama.
·         Hubungan masing-masing informasi secara mudah dapat segera dikenali.
·         Lebih mudah dipahami dan diingat.
·         Informasi baru setelahnya dapat segera digabungkan tanpa merusak keseluruhan struktur Mind mapping, sehingga mempermudah proses pengingatan.
·         Masing-masing Mind mapping sangat unik, sehingga mempermudah proses pengingatan.
·         Mempercepat proses pencatatan karena hanya menggunakan kata kunci.

Senin, 26 September 2016

KERJA PROYEK

KOMPETENSI DASAR


3.1 memahami tim kerja proyek yang terdir dari 4 sampai 5 peserta didik4.1 membuat kelompok kerja proyek yang terdiri dari 4 sampai 5 peserta didik

3.2 mengembangkan ide2 yang berupa topik2 kerja proyek4.2 menyajikan hasil topic kerja proyek

3.3 memahami kebutuhan pelanggan sebagai alternative kerja proyek

4.3 membuat permintaan kebutuhan pelanggan sebagai alternative topic kerja proyek yang berupa deskripsi tema proyek

3.4 mengatur tugas dan tanggung jawab masing2 anggota tim dalam kerja proyek

4.4 membuat pembagian tugas dan tanggung jawab masing2 angota tim dalam kerja proyek

3.5 menganalisa proyek kerja tim untuk menentukan topik kerja proyek yang actual dan selaras dengan sarana prasarana

4.5 menyajikan hasil analisis kerja proyek bersama tim untuk menentukan topic kerja proyek yang actual dan selaras dengan sarana prasarana sekolah.

3.6 mengkaji ulang rancangan kerja proyek yang terpilih bersama tim dan pembimbing agar sesuai dengan pengembangan sikap pengetahuan dan keterampilan

4.6 menyajikan hasil pengkajian ulang rancangan kerja proyek yang terpilih bersama tim dan pembimbing agar sesuai dengan pengembangan sikap pengetahuan ,dan keterampilan

3.7 menganalisis orjinalitas rancangan kerja proyek yang akan dikerjakan

4.7 mempresentasikan orjinalitas rancangan kerja proyek yang akan dikerjakan

3.8 memahami dokumen proposal kerja proyek yang telah disetujui oleh pembimbing yang berisi : tujuan kerja proyek beserta tugas dan tanggungjawab ,metode kerja proyek organisasi kerja proyek ,rencana kerja proyek analisis dan desain, implementasi kerja proyek

4.8 membuat dokumen proposal kerja proyek yang telah disetujui oleh pembimbing dan berisi : tujuan kerja proyek tim dalam kerja proyek beserta tugas dan tanggung jawab, metode kerja proyek ,organisasi kerja proyek , rencana kerja proyek, analisis dan desain ,implementasi kerja proyek

3.9 memahami prinsip penjaminan mutu hasil kerja proyek

4.9 menyajikan prinsip penjaminan mutu hasil kerja proyek

3.10 memahami prinsip pembuatan buku

4.10 membuat buku panduan hasil kerja proyek

3.11 menganalisis hasil kerja proyek

4.11 mengevaluasi hasil kerja proyek

3.12 menganalisis bahan2 presentasi hasil kerja proyek

4.12 mempresentasikan hasil kerja proyek

3.13 memahami proses pengemasan hasil kerja proyek

4.13 membuat kemasan hasil kerja proyek

3.14 memahami kerangka pembuatan laporan akhir kerja proyek

4.14 membuat laporan akhir kerja proyek


MATERI POKOK

 Pembentukan Tim Kerjaa. Pembaian peran kepemimpinanb. Keterbukaan dan saling percayac. KomunikasiPengembangan ide proyeka. Identifikasi proyekb. Formulasi proyekc. Mind mappingKebutuhan Pelanggana. Permintaan pelanggan atas proyekb. Pangsa pasar proyekc. Factor lingkungan eksternalPendelegasian tugas dan Tanggung Jawaba. Uraian tugasb. Uraian tanggung jawabAnalisis topik Proyeka. Mengeble topic (topic terjangkau)b. Obtainable data (data mudah diperoleh)c. Significancy of topic (penting untuk dikerjakan)d. Interested topic (menarik untuk diteliti)Analisis Rancangan Kerja Proyeka. Model lengkap dan cocokb. Ketepatan asumsic. Sikap pelaksanaanAnalisis Orjinalitas Proyeka. Gagasan orisinil dan terintegrasi
b. Otonomi tim kerja
c. Investigasi kelompok secara kolaborastifPenyusunan Proposala. Tujuanb. Tim kerja dan uraian tugas
c. Metode kerja proyekd. Organisasi kerja proyeke. Analisis dan desainPrinsip penjaminan Mutua. System manajemen mutu kerja proyekb. Tanggung jawab tim kerja proyekc. Manajemen pelaksana kerja proyekd. Realisasi produk
e. Analisis ,pengukuran dan perbaikanPrinsip pembuatan buku panduana. Prinsif relevansib. Prinsip konsistensic. Prinsip kecukupan
Analisis Hasil Kerjaa. Waktu pelaksanaan kerja proyek
b. Pengurangan atau penekanan ongkos biayac. Pengurangan resikoPresetasi Kerja Proyeka. Teknik presentasi
b. Data pra produksic. Data proses produksi
d. Data pasca produksiPengemasan Hasil Kerja Proyeka. Target marketb. Egonomisc. Ciri khasd. Ukurane. Special packLaporan Akhir Kerja Proyeka. Ketentuan penulisanb. Kerangka laporan akhir