Analisis
Topik Proyek
A.Manageble Topic (Topik terjangkau)
Salah satu saran yang sangat simpatik adalah “jangan sekali-kali melakukan apapun yang ada di luar jangkauan kemampuan diri sendiri”
Dengan demikian, hal-hal di bawah ini perlu diperhatikan:
a. Apakah latar belakang pengetahuan, kecakapan, dna kemampuan diri sendiri, sudah cukup untuk memecahkan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan topic yang akan dikerjakan? b. Apakah waktu, dana telah dipikirkan dengan masak dan mencukupi?
c. Apakah topic tersebut dapat memperoleh konsultan/pembimbing dengan mudah?
d. Apakah tidak ada hambatan-hambatan dari pihak-pihak lain, berkenaan dengan topic tersebut? Suatu penelitian tidak akan berhasil dengan memuaskan bilamana mahasiswa tidak mempunyai bekal pengetahuan juga kecakapan tentang cara-cara mencari dan mengolah data yang telah terkumpul.
Salah satu saran yang sangat simpatik adalah “jangan sekali-kali melakukan apapun yang ada di luar jangkauan kemampuan diri sendiri”
Dengan demikian, hal-hal di bawah ini perlu diperhatikan:
a. Apakah latar belakang pengetahuan, kecakapan, dna kemampuan diri sendiri, sudah cukup untuk memecahkan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan topic yang akan dikerjakan? b. Apakah waktu, dana telah dipikirkan dengan masak dan mencukupi?
c. Apakah topic tersebut dapat memperoleh konsultan/pembimbing dengan mudah?
d. Apakah tidak ada hambatan-hambatan dari pihak-pihak lain, berkenaan dengan topic tersebut? Suatu penelitian tidak akan berhasil dengan memuaskan bilamana mahasiswa tidak mempunyai bekal pengetahuan juga kecakapan tentang cara-cara mencari dan mengolah data yang telah terkumpul.
B.Obtainable Data (Data mudah diperoleh)
Setiap penelitian memiliki topic atau pokok masalah tertentu.Tiga kriteria yang perlu dipenuhi untuk mengangkat suatu topik menjadi suatu masalah penelitian yaitu manageable topic, significant topic, dan interesting topic. Suatu masalah memenuhi kriteria manageable topic apabila :
Setiap penelitian memiliki topic atau pokok masalah tertentu.Tiga kriteria yang perlu dipenuhi untuk mengangkat suatu topik menjadi suatu masalah penelitian yaitu manageable topic, significant topic, dan interesting topic. Suatu masalah memenuhi kriteria manageable topic apabila :
1.
Masalah atau topik itu dikuasai oleh peneliti. Peneliti memiliki latar belakang
pengetahuan atau kecakapan yang cukup untuk memecahkan masalah itu.
2. Untuk memecahkan masalah itu ada waktu dan
biaya yang cukup.
3. Ada konsultan untuk memecahkan masalah
itu.
4. Ada pihak yang dapat diajak bekerjasama
untuk meneliti masalah itu.(Dani, 2013)
C. Significancy of Topic (Penting untuk
dikerjakan)
Suatu penelitian ilmiah tentu berawal dari pemilihan topik yang akan diteliti. Dalam bidang sejarah, topik penelitian harus memenuhi beberapa persyaratan.
Suatu penelitian ilmiah tentu berawal dari pemilihan topik yang akan diteliti. Dalam bidang sejarah, topik penelitian harus memenuhi beberapa persyaratan.
a) Topik itu harus menarik (interesting
topic), dalam arti menarik sebagai obyek penelitian. Dalam hal ini termasuk
adanya keunikan (uniquenesstopic).
b) Substansi masalah dalam topik
harus memiliki arti penting (significant topic), baik bagi ilmu
pengetahuan maupun bagi kegunaan tertentu.
c)
Masalah yang tercakup dalam topik memungkinkan untuk diteliti (manageable
topic). Persyaratan ini berkaitan dengan sumber, yaitu sumber-sumbernya
dapat diperoleh.
Meskipun
topik sangat menarik dan memiliki arti penting, namun bila sumber-sumbernya,
khususnya sumber utama tidak diperoleh, masalah dalam topik tidak akan dapat
diteliti. Oleh karena itu calon peneliti harus memiliki wawasan luas mengenai
sumber, khususnya sumber tertulis.
D. Interested Topic (menarik untuk diteliti)
Masalah adalah kata yang sering kita dengar dikehidupan sehari-hari, tak ada seorangpun yang tak luput dari masalah baik masalah yang sifatnya ringan ataupun masalah yang sifatnya berat. Masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik
1.Apakah topik tersebut secara pribadi menarik minat dan semangat peneliti
2.Apakah topik tersebut dapat menimbulkan rasa ingin tahu (curiousity) secara ilmiah
3.Apakah menarik untuk dapat mengarahkan pada kebenaran ilmiah
MERUMUSKAN JUDUL PENELITIAN
Kalimat pernyataan yang dapat menggambarkan materi, permasalahan, objek dan metoda penelitian serta maksud dan tujuannya .
Kalimat pernyataan yang terdiri dari kata-kata yang jelas (tidak kabur), singkat (tidak bertele-tele), deskriptif atau runtut, dengan pernyataan yang tidak terlalu puitis atau bombastis .
Masalah adalah kata yang sering kita dengar dikehidupan sehari-hari, tak ada seorangpun yang tak luput dari masalah baik masalah yang sifatnya ringan ataupun masalah yang sifatnya berat. Masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain masalah merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik
1.Apakah topik tersebut secara pribadi menarik minat dan semangat peneliti
2.Apakah topik tersebut dapat menimbulkan rasa ingin tahu (curiousity) secara ilmiah
3.Apakah menarik untuk dapat mengarahkan pada kebenaran ilmiah
MERUMUSKAN JUDUL PENELITIAN
Kalimat pernyataan yang dapat menggambarkan materi, permasalahan, objek dan metoda penelitian serta maksud dan tujuannya .
Kalimat pernyataan yang terdiri dari kata-kata yang jelas (tidak kabur), singkat (tidak bertele-tele), deskriptif atau runtut, dengan pernyataan yang tidak terlalu puitis atau bombastis .
I.
Pengertian Analisis dan Perencanaan
Setiap
organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setap kegiatan
organisasinya, baik perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru,
program penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan
(planning) merupakan proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan
menetapkan bagaimana cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus
menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan
prosesproses perencanaan. Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai
bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen dalam
mengambil suatu keputusan dan tindakan.
Perencanaanmerupakan
tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen, terutma dalam menghadapi
lingkungan eksternal yangberubah dinamis. Dalam era globalisasi ini,
perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan
bukan hanya pada intuisi dan firasat (dugaan). Pokok pembahasan pada makalah
ini berfokus pada elemen-elemen tertentu dari proses perencanaan dan proses
yang sangat berhubungan terhadap penyelesaian masalah dan pengambilan
keputusan. Kemudian memperkenalkan konsep perencanaan dan menyajikan sejumlah
pendekatan untuk mengefektifkan perencanaan dari berbagai jenis.
Analisis
adalah penguraian pokok atau berbagai bagian dan penelaahan bagian itu sendiri
serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan
pemahaman arti keseluruhan. Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai
penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang
terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikan. Proyek adalah serangkaian aktifitas temporer dalam usaha
melakukan dan mencapai tujuan unik.
II.
Tahapan Analisis Proyek
Suatu
rangkaian kegiatan yang menggunakan sejumlah sumber daya untuk memperoleh suau
manfaat (benefit).Kegiatan ini tentunya memerlukan biaya (cost), yang
diharapkan dapat memberikan suatu hasil (return) dalam jangka waktu tertentu.
Dengan demikian diperlukan suatu perencanaan dan pelaksanaan, yang disesuaikan
dengan tujuan yang ingin dicapai.
Sebelum dilakukan suatu analisis
proyek, perlu diidentifikasikan hal-hal berikut:
a.
Ruang lingkup kegiatan proyek, yakni pada bidang-bidang apa saja proyek akan
beroperasi (mission statement of business).
b.
Cara kegiatan proyek dilakukan, yakni apakah proyek akan ditangani sendiri,
atau ditangani juga oleh (beberapa) pihak lain?
c.
Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan keberhasilan seluruh proyek,
yakni mengidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan proyek.
d.
Sarana yang diperlukan oleh proyek, menyangkut bukan hanya kebutuhan seperti
material, tenaga kerja, dan sebagainya, tetapi juga fasilitas-fasilitas
pendukung seperti jalan raya, transportasi, dan sebagainya.
e.
Hasil kegiatan proyek tersebut serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk
memperoleh hasil tersebut.
f.
Akibat-akibat yang bermanfaat ataupun yang tidak dari adanya proyek tersebut.
g.
Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek, beserta jadwal masing-masing
kegiatan tersebut.
2Tahapan Melakukan Analisis Proyek
Adapun tahapan dalam menganalisis
kelayakan proyek yaitu :
· Identifikasi, sponsor proyek melihat
adanya kesempatan investasi yang menguntungkan. Pengamatan terhadap lingkungan
untuk memperkirakan kesempatan dan ancaman usaha
· Perumusan, tahap menerjemahkan
kesempatan investasi kedalam suatu rencana proyek yang konkret, dengan
faktor-faktor yang penting dijelaskan secara garis besar
· Penilaian, melakukan analisa dan
menilai aspek pasar, teknik, keuangan, dan perekonomian
· Pemilihan, melakukan pemilihan
dengan mengingat segala keterbatasan dan tujuan yang akan dicapai
· Implementasi, menyelesaikan proyek
tersebut dengan tetap berpegang pada anggaran.
3.
Jenis Evaluasi Kelayakan Proyek
Untuk meminimalkan biaya dan
efektifitas kegiatan, evaluasi kelayakan proyek dilakukan dalam dua tahap :
a)
Evaluasi Pendahuluan (Preliminary
study atau Pre-evaluation study). Tujuan Evaluasi Pendahuluan adalah untuk
mengetahui faktor-faktor pengambat kritis (critical factors) yang dapat
menghambat jalannya operasi bisnis proyek yang akan dibangun. Kemungkinan
keputusan dari tahap ini adalah pembatalan rencana investasi, revisi rencana
investasi, atau meneruskan evaluasi rencana investasi proyek ke tahap
berikutnya, yakni studi kelayakan proyek.
b)
Evaluasi Kelayakan Proyek (Project
Feasibility Study). Fokus utama studi kelayakan proyek paling sedikit terpusat
pada empat aspek (1) aspek pasar dan pemasaran terhadap barang atau jasa yang
akan dihasilkan proyek; (2) aspek produksi, teknis dan teknologis; (3) aspek
manajemen dan sumberdaya manusia; dan (4) aspek keuangan dan ekonomi.
4.
Aspek-aspek Evaluasi Kelayakan
Proyek (Studi Kelayakan)
Analisas
terhadap suatu proyek menyertai sejumlah tahapan kegiatan. Dalam hal ini,
berbagai unsur dipersiapkan dan diuji untuk mencapai suatu keputusan. Oleh
karena itu persiapan suatu proyek (project preparation) dapat dilihat sebagai
suatu rangkaian yang akhirnya harus ditunjang dengan sejumlah penelaahan
(studi) dan dokumen-dokumen untuk memungkinkan pengambilan keputusan
(decision).
Maksud
serta tujuan analisis/evaluasi project adalah untuk melakukan perhitungan
perhitungan (forecasting) agar pilihan kita tepat dalam rangka usaha kita untuk
melakukan suatu investasi modal, sebab apabila perhitungan kita salah, berarti
akan gagal usaha kita untuk memperbaiki tingkat hidup, ini berati pula
pengorbanan/penghamburan terhadap sumber/faktor produksi yang memang sudah
terbatas ketersediaannya (langka). Oleh karena itulah, sebelum kita mengambil
keputusan (decision) untuk melakukan investasi terhadap suatu proyek, perlu
dilakukan persiapan-persiapan yang matang, perlu dilakukan
perhitungan-perhitungan percobaan, kemudian mengevaluasinya untuk menentikan
hasil dari berbagai alternative, dengan cara membandingkan aliran biaya (cost)
dengan kemanfaatan (benefits) yang diharapkan dari masing-masing
alternative untuk sekarang (atpresent)dan kemudian hari (in the future).
Dua
kriteria prinsip yang termasuk dalam katagori teknis adalah efektivitas dan
ketercukupan (adequacy). Efektif berarti proyek dapat mencapai tujuan yang
diharapkan. Tapi, seringkali ketercapaian tujuan tidak selalu dapat dilacak
hanya karena keberadaan proyek tersebut, sering banyak faktor yang lain ikut
mempengaruhi. Dalam hal ketercukupan: proyek mungkin tidak dapat mencukupi
hal-hal yangmenjadi tujuan atau tidak cukup mengatasi permasalahan.
5.
Aspek manajemen kelayakan proyek
Aspek
manajemen merupakan aspek yang cukup penting untuk dianalisis dalam Studi
Kelayakan proyek. Hal ini dikarenakan walaupun suatu proyek sudah dikatakan
layak untuk dilaksanakan jika tidak didukung oleh manajemen dan organisasi yang
baik, tidak mustahil jika usaha tersebut akan mengalami kegagalan. Tujuan
perusahaan akan mudah tercapai apabila kaidah-kaidah dalam proses manajemen
dipenuhi dengan baik.
Menentukan
manajemen baik dalam konstruksi proyek maupun saat operasional rutin proyek:
pihak perencana, pelaksana manajerial, koordinasi dan pengawasan, bentuk badan
usaha, struktur-organisasi. Urutan-urutannya:
A. Pembangunan
Proyek:
ØPerencanaan kegiatan, waktu, SDM,
keuangan dan produk.
ØPengorganisasian, termasuk struktur,
bentuk dan prestasi organisasi.
ØPengarahan dan motivasi, termasuk
kepemimpinan.
ØPengendalian, termasuk penentuan
sistem pengendalian yang efektif.
B.
Operasionalisasi Proyek
ØPerencanaan kegiatan, waktu, SDM,
keuangan dan produk.
ØPengorganisasian, termasuk struktur,
bentuk dan prestasi organisasi.
ØPengarahan dan motivasi, termasuk
kepemimpinan.
ØPengendalian, termasuk penentuan
sistem pengendalian yang efektif.
Analisa aspek manajemen:
a.
Analisa jabatan: menentukan deskripsi dan spesifikasi jabatan
b.
Analisa beban kerja dan angkatan kerja: menentukan kebutuhan akan jumlah tenaga
kerja
c.
Analisa struktur organisasi: menentukan kedalaman,
dasar pengelompokan kegiatan dan hubungan antar departemen.